Berita

Pemusnahan Amunisi di Garut Berujung Petaka, Tewaskan 13 Orang

Namun, hal ini justru menuai sorotan dari pengamat militer, Khairul Fahmi dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS). Ia menilai bahwa rutinitas semacam itu tidak seharusnya mengendurkan penerapan standar pengamanan yang ketat.

“Lokasi di pantai memang strategis dan jauh dari permukiman, namun jika kita melihat dari rekaman yang beredar, tampak masih ada warga yang mendekati area ledakan. Ini menunjukkan adanya kelemahan dalam prosedur pengamanan,” terang Khairul.

Menurutnya, meskipun masyarakat setempat terbiasa dengan kegiatan tersebut, tetap diperlukan sosialisasi risiko dan pelibatan aparat untuk memastikan area steril dari warga sebelum dan sesudah peledakan.

Khairul juga menilai bahwa kelalaian bisa saja terjadi karena rasa terbiasa, baik dari pihak TNI maupun warga. Ia menyarankan agar investigasi menyeluruh dilakukan untuk mengungkap apakah peristiwa ini akibat dari kelalaian prosedural atau ketidakpatuhan masyarakat terhadap peringatan.

“Jika benar lubang yang berisi detonator belum sepenuhnya aman namun warga sudah mendekat, maka itu menunjukkan bahwa perimeter pengamanan gagal ditegakkan,” ujarnya menegaskan.

Previous page 1 2 3 4Next page
Back to top button