Hasanah.id – Bandung. Bicara rentetan bencana di Jawa Barat beberapa pekan terakhir sejak dari bencana longsor di kabupaten Garut, banjir di Kota Bandung dan Cimahi serta yang terakhir longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang yang menelan puluhan korban jiwa, mengundang banyak perhatian dan kajian terkait dugaan adanya penyalahgunaan aturan dan perizinan sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan hidup yang berdampak munculnya bencana.
Pemerhati lingkungan hidup, sekaligus sekretaris FKPDAS Kabupaten Garut Ir. Yudi Rismayadi, M. Si., IPU mengungkapkan jika bencana sudah berulang-ulang terjadi tetapi belum ada kesadaran yang timbul dari masyarakat. Setidaknya dalam dua tahun terakhir trend kebencanaan di Indonesia meningkat, mulai gunung meletus, gempa bumi sampai banjir dan longsor.
“Sebenarnya, efek kesadaran masyarakat inilah akar masalah utama yang menyebabkan bencana. Secara ilmiah, ada perbedaan atas kebencanaan yang terjadi di Indonesia. ada yang benar muncul dari faktor alamiah, seperti gunung meletus, atau gempa bumi. Yang kita bahas dan harus kita garis bawahi adalah bencana longsor dan banjir. Bicara banjir dan longsor selama ini selalu menjadi kambing hitam dengan tingginya intensitas curah hujan, seharusnya banjir dan longsor ini harus di kaji bersama dimana aktivitas manusialah yang harus kita renungkan bersama,” ujar Yudi, saat ditemui Rabu, 13/01/2021.