HASANAH.ID, NASIONAL – Perempuan di Poco Leok menjadi garda terdepan dalam perlawanan terhadap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Menurut Novia, perwakilan dari Solidaritas Perempuan, keterlibatan perempuan dalam menjaga kampung selama 26-27 kali aksi penolakan proyek ini menunjukkan peran besar mereka dalam mempertahankan tanah dan ruang hidup yang menjadi sumber penghidupan bagi keluarga mereka.
“Perempuan di Poco Leok sangat terlibat dalam aksi ini. Mereka merasa tidak pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan terkait proyek geotermal yang akan merusak tanah dan ruang hidup mereka. Bagi perempuan, tanah memiliki makna yang sangat kuat karena dari sanalah mereka mendapatkan penghidupan untuk diri mereka dan anak-anaknya,” ujar Novia pada Jumat, (4/10/2024).
Menurutnya, perempuan Poco Leok sangat mengandalkan tanah sebagai sumber kehidupan. Ketika proyek geotermal mulai mengganggu tanah tersebut, dampaknya sangat terasa, baik dari segi ekonomi maupun sosial. Ladang-ladang yang selama ini menjadi sumber pangan bagi keluarga mereka terancam rusak akibat perluasan proyek, dan air bersih yang sangat dibutuhkan juga terancam hilang.