Setelah usai digelar pemilihan presiden (Pilpres) 2019, sejumlah nama-nama mulai digadang-gadang akan bertarung di tahun 2024 mendatang. Terkait hal itu pengamat politik menilai nama-nama tersebut tidak akan jauh dari putra putri mahkota Parpol.
“Tidak akan jauh dari orang-orang kemarin, jadi akan terjadi pertarungan antar putra mahkota, yang dimaksud adalah orang-orang yang mempunyai hubungan darah dengan pemimpin partai politik,”
Demikian dikatakan Pengamat politik Universitas Pendidikan Indonesia, Karim Suryadi, kepada kantor berita RMOLJabar, Jum’at (5/7).
Menurutnya fenomena tersebut menjadi berita buruk. Pasalnya, jika benar-benar terjadi tentu saja akan mencederai spirit demokrasi.
“Nah itu berita buruknya, sebenarnya justru harus dibuka, kesempatan seluas-luasnya untuk masyarakat terbaik untuk maju, dan frame putra mahkota sebagai pemegang kartu sakti, istimewa harus dihindarkan,” ujar Karim.
“Karena spirit partai itu membuka seleksi kepemimpinan secara terbuka transparan, dan memberikan ruang kepada siapa saja untuk bertarung disana dan menghilangkan faktor-faktor silsilah, golongan darah itu sebagai faktor penentu,” sambungnya.