
“Namun, dalam pelaksanaannya nanti terdapat beberapa potensi kerawanan yang perlu menjadi perhatian kita bersama. Seperti kampanye hitam, money politik, Sara, pengerusakan alat kampanye dan pemberitaan hoax dan hate speech. Jika dibiarkan akan menjadi triger pelaksanaan pemilu. Parahnya lagi menimbulkan konflik sara, khusus di Jawa Timur yang terlaksana dengan baik,” terangnya.
Kapolda juga mengajak kepada seluruh steakholder di Jawa Timur bersama-sama dan bahu-membahu mewujudkan pemilu yang damai.
“Saya menilai dengan deklarasi ini. Kita semua bisa saling menginstropeksi dan menjadi pijakan untuk memberikan peran sosial masing-masing sesuai dengan porsinya,” tandasnya. news.detik.com