NASIONAL

Presiden Prabowo Koordinasi dengan ASEAN untuk Hadapi Tekanan Tarif Resiprokal

HASANAH.ID – Presiden Prabowo Subianto bersama para pemimpin negara Asia Tenggara tengah merumuskan strategi bersama untuk merespons kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump. Kebijakan ini berdampak langsung terhadap negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia.

Menurut keterangan tertulis dari Tim Media Presiden Prabowo, diskusi tersebut melibatkan beberapa pemimpin kawasan seperti Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, serta Sultan Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah. Strategi koordinatif ini bertujuan mengantisipasi dampak tarif resiprokal terhadap hubungan dagang regional.

PM Anwar Ibrahim mengonfirmasi komunikasi tersebut melalui unggahan di akun media sosial resminya, @anwaribrahim_my, pada Sabtu (5/4/2025). Dalam unggahannya, Anwar menyampaikan bahwa pembahasan dilakukan melalui sambungan telepon antar kepala negara kawasan ASEAN.

“Saya berkesempatan melakukan diskusi melalui telepon dengan para pemimpin negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia, Filipina, Brunei Darussalam, dan Singapura. Untuk memperoleh pandangan dan mengoordinasikan tanggapan bersama mengenai masalah tarif timbal balik oleh Amerika Serikat,” tulis Anwar.

pembahasan mengenai tarif resiprokal Amerika Serikat akan menjadi agenda utama dalam pertemuan para menteri ekonomi ASEAN yang dijadwalkan berlangsung minggu depan. Dalam forum tersebut, para menteri akan merumuskan langkah kolektif untuk merespons kebijakan yang berpotensi mengganggu stabilitas perdagangan kawasan.

“Insyaa Allah, pertemuan menteri ekonomi ASEAN minggu depan akan terus membahas masalah ini. Dan mencari solusi terbaik bagi seluruh negara anggota,” lanjut Anwar.

Diketahui, Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Trump memutuskan untuk mengenakan tarif impor yang berbeda-beda terhadap negara-negara ASEAN. Indonesia dikenakan tarif sebesar 32 persen, sedangkan Filipina terkena 17 persen, Malaysia 24 persen, dan Kamboja 49 persen. Adapun Singapura terkena 10 persen, Thailand 36 persen, dan Vietnam 46 persen.

Back to top button