“Ya ini kita akan buat spesifikasi khusus, kita alokasikan untuk 200-400 UMKM,” ucap Kusmana.
Berdasarkan data dari Dinas KUK Jabar, setidaknya 37 ribu UMKM terimbas pandemi COVID-19. Krisis ekonomi yang muncul karena virus Corona ini berbeda dengan saat krisis 1998.
“Kalau di 1998, UMKM tangguh menghadapi krisis, sekarang terdampak sekali. Kita lakukan survei yang berhenti beroperasi hanya 35-40 persen, 50 persen UMKM merumahkan karyawannya,” tuturnya.
Sementara itu, lanjut Kusmana, pemerintah berusaha mendorong produktivitas UMKM dengan melonggarkan angsuran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para pelaku usaha. “Selain tidak perlu membayar suku bunga, angsuran tidak dibayarkan selama tiga bulan,” kata Kusmana.