“Pilkada pun jadi tanda tanya besar sama kita. RUU Pilkada dibatalkan tapi kekhawatiran kami tuh takutnya malah pendaftarannya yang dimundurkan,” imbuhnya.
“Jadinya dari kami ingin mengawal isu ini karena isu ini, mahasiswa yang turun ke jalan bukan atas tindakan mereka sendiri. Atas keinginan masyarakat,” sambung dia.
Pantauan di lapangan, massa tiba sekira pukul 14.20 WIB. Mereka berdatangan secara bergantian. Hingga pukul 16.12, diperkirakan lebih dari 500 mahasiswa sudah berkumpul.
Yel-yel dan orasi-orasi tentang kekecewaan mereka terhadap DPR terus menggema. “DPR palsu,” sorak mahasiswa.
Para demonstran juga membakar ban tepat di tengah Jalan Diponegoro. Asap hitam pun mengepal di atas mereka.
Akibat adanya demo ini, Jalan Diponegoro tidak bisa dilalui oleh para pengendara. Para pengemudi kendaraan bermotor harus mencari jalan lain.
Petugas kepolisian pun terpantau sudah siap di berbagai titik lokasi, salah satunya di depan gerbang DPRD Jabar. Pagar pun tampak sudah dipasangi kawat berduri oleh petugas.
