“Dengan jahitan emas yang mengilustrasikan kaligrafi Arab yang indah, kiswah menjadi perwujudan dari keindahan seni Islam,” kata Buya Yahya.
Sementara, Ridwan Kamil menambahkan pandangannya sebagai seorang arsitek.
“Tidak hanya elemen dekoratif, kiswah adalah simbol religius yang kuat. Sebagai penutup bangunan suci, kiswah memperkuat identitas religius dan kehadiran spiritual Ka’bah,” papar Kang Emil, demikian ia biasa disapa.
Memaknai Kiswah
Arie Triyono mengatakan bahwa dirinya mengundang Buya Yahya sebagai ulama. Sementara Ridwan Kamil ia nilai punya perhatian dan kepedulian pada dakwah dan pengembangan arsitektur bernuansa Islam.
“Kita tahu Kang Emil itu kepeduliannya sangat tinggi pada umat Islam. Ia merancang banyak masjid, bahkan sampai di Gaza. Oleh karena itulah Kang Emil saya undang khusus kesini untuk memberi saran dan masukan pada tempat dimana kiswah kami simpan dengan baik,” papar Arie.
Seperti diketahui, Ridwan Kamil telah merancang sejumlah masjid yang tersebar di Indonesia dan luar negeri. Mulai dari Masjid Al- Irsyad (Kabupaten Bandung Barat), Masjid Al-Mumtadz (Kabupaten Bandung), Masjid Raya Asmaul Husna (Tangerang), Masjid Al-Safar (Rest Area KM 88 Tol Purbaleunyi), Masjid Raya Al-Azhar (Summarecon, Bekasi), Masjid Jami’e Darussalam, (Tanah Abang), Masjid Al-Kamil (Kabupaten Sumedang), Masjid Baiturrahman (Yogyakarta), Masjid Kubah 99 Asmaul Husna (Kota Makassar), Masjid Syaikh Ajlin (Palestina).