Namun ketika disinggung mengenai kebutuhan dananya, dia menyebutnya tidak murah.
“Perkiraannya sampai Rp90 miliar. Cukup besar. Namun demikian, sejak 3 tahun lalu, Karanganyar sudah diberi perhatian pusat dengan bantuan pembangunan RSUD sampai Rp100 miliar. Saya yakin itu berlanjut,” jelasnya.
Juliyatmono menambahkan, pembangunan puskesmas rawat inap di tiap kecamatan bakal diseriusinya. Itu untuk mengurangi antrean panjang pelayanan RSUD terhadap pasiennya.
Sementara itu, Direktur RSUD Karanganyar Wahyu Purwadi Rahmat menerangkan, tersedia 383 bed di tiga gedungnya, meliputi ruang rawat Dahlia, ruang bayi, ICU dan HCU di kelas III, II, I dan VIP.
“Kita fokus di kelas III karena 80 persen pasien peserta BPJS kesehatan,” pungkasnya. (*)