Analis dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah disebabkan oleh kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif pemerintah AS menjelang pelantikan presiden Donald Trump. Selain itu, tekanan juga datang dari keputusan Bank Indonesia yang memangkas suku bunga beberapa hari sebelumnya.
“Rupiah berbalik melemah terhadap dolar AS akibat kekhawatiran terkait kebijakan tarif AS menjelang pelantikan Trump. Pemangkasan suku bunga oleh BI juga masih memberikan tekanan,” ujar Lukman.
Menurutnya, ketidakpastian global dan kebijakan moneter domestik masih menjadi faktor utama yang memengaruhi pergerakan rupiah di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.