RUU Pajak Picu Perseteruan, Trump Putuskan Hubungan dengan Elon Musk

HASANAH.ID – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan bahwa relasi pribadinya dengan CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah berakhir. Pernyataan tersebut disampaikan pada Sabtu (7/6), menyusul ketegangan yang meningkat akibat perbedaan pandangan terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) Perpajakan dan Belanja Pemerintahan.
Melalui wawancara telepon bersama NBC News yang dikutip Reuters, Minggu (8/6), Trump menyatakan secara gamblang bahwa dirinya tidak memiliki niat untuk memulihkan komunikasi atau hubungan dengan Musk.
“Saya rasa hubungan itu sudah berakhir, ya. Saya tidak berniat berbicara dengannya,” ujar Trump saat ditanya mengenai status hubungannya dengan Musk.
Ancaman terhadap Musk pun dilontarkan Trump apabila pria yang juga pemilik platform X tersebut memilih untuk memberikan dukungan dana kepada kandidat dari Partai Demokrat yang menentang pengesahan RUU tersebut. Kendati demikian, bentuk konsekuensi yang dimaksud belum diuraikan secara rinci oleh Trump dalam wawancara tersebut.
Meskipun hubungan personal telah dinyatakan putus, Trump mengakui bahwa dirinya belum mempertimbangkan pemutusan kontrak antara pemerintah Amerika Serikat dan perusahaan milik Musk, termasuk layanan internet satelit Starlink maupun program peluncuran roket SpaceX.
Ketegangan antara keduanya meningkat dalam sepekan terakhir, setelah Elon Musk menyebut RUU itu sebagai kebijakan yang “menjijikkan”. Sikap kritis Musk dinilai semakin menyulitkan proses pengesahan RUU di Kongres, yang saat ini dikendalikan oleh Partai Republik dengan mayoritas yang tipis di Dewan Perwakilan maupun Senat.
RUU Perpajakan dan Belanja Pemerintahan telah disahkan di DPR pada bulan lalu dan kini tengah memasuki tahap pembahasan di Senat. Para analis independen memperkirakan bahwa apabila disahkan, kebijakan tersebut berpotensi menambah beban utang nasional AS sebesar US$2,4 triliun dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan. Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan legislator, termasuk beberapa anggota Partai Republik sendiri.
Dalam pernyataannya baru-baru ini, Musk juga menyampaikan pandangan soal perlunya pembentukan partai politik baru yang, menurutnya, bisa mewakili sekitar 80 persen suara publik yang kini tidak merasa terwakili oleh partai-partai besar yang ada.
Meski menghadapi berbagai bentuk kritik, Trump menyampaikan keyakinannya bahwa RUU tersebut akan berhasil disahkan sebelum perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat pada 4 Juli mendatang.
“Bahkan, orang-orang yang awalnya ragu kini dengan antusias akan mendukungnya, dan kami yakin ini akan lolos,” tutur Trump.