Untuk pakan ternak, yang digunakan dari tanaman jagung biasanya hanyalah daunnya saja. Namun seorang pemuda di Lamongan memanfaatkan bonggol jagung untuk pakan ternak.
“Bonggol jagung selama ini dibuang begitu saja oleh para petani, karena dianggap sampah yang tidak mempunyai manfaat dan nilai jual apapun. Kalaupun dimanfaatkan, dulu dipakai sebagai ganti kayu bakar untuk memasak,” kata Iswandi saat berbincang dengan wartawan, Rabu (17/10/2018).
Bahkan menurut pemuda berusia 25 tahun itu, bonggol jagung (janggel dalam bahasa Jawa) sudah tidak dilirik lagi oleh petani sebagai pengganti kayu bakar karena sudah ada gas elpiji.
Ia kemudian terinspirasi ketika melihat para peternak kesulitan mencari pakan di musim kemaran seperti saat ini. Mereka kesulitan mencari rumput hijau, sedangkan pada musim kemarau, petani biasanya beralih menanam jagung.
“Kalau daun jagung jelas dimanfaatkan untuk pakan ternak, tapi saya kemudian bertanya pada diri saya sendiri, apa tidak mungkin memanfaatkan bonggol atau janggel ini sebagai pakan ternak,” jelas Iswandi