
HASANAH.ID, NASIONAL – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa serangan besar-besaran di Gaza pada Selasa (18/3/2025) hanyalah permulaan dari operasi militer terbaru mereka. Pernyataan ini disampaikannya dalam pidato yang disiarkan televisi.
“Hamas telah merasakan kekuatan tangan kita dalam 24 jam terakhir. Dan saya ingin berjanji kepada anda dan mereka ini hanyalah permulaan,” kata Netanyahu.
Serangan udara tersebut merupakan yang terbesar sejak gencatan senjata berlaku pada Januari lalu. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan lebih dari 400 orang tewas dalam rentetan serangan tersebut. Netanyahu menegaskan bahwa tekanan militer diperlukan untuk membebaskan sandera yang masih ditahan oleh Hamas.
“Mulai sekarang, negosiasi hanya akan berlangsung di bawah serangan,” tambahnya.
Sementara itu, keluarga para sandera yang masih berada di Gaza mengkritik kebijakan pemerintah Israel. Mereka menilai serangan ini justru membahayakan nyawa sandera yang tersisa.
“Tekanan militer tidak akan menyelamatkan para sandera – kami tahu ini dari pengalaman kami sendiri,” ujar Yair Horn, mantan sandera yang berbicara dalam konferensi pers di Tel Aviv.