Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berharap bisa mencetak sejarah dengan menjadi partai pemenang dua kali berturut-turut pada Pemilihan Umum 2014 dan 2019. Selain menang pileg, PDI Perjuangan juga berharap kadernya, Joko Widodo atau Jokowi menang pilpres dua periode.
Untuk itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya akan menempatkan para kader dan calon legislator sebagai ujung tombak di lapangan untuk mengkampanyekan Jokowi-Ma’ruf Amin di pilpres 2019. Apabila caleg tidak melakukan instruksi partai, kata Hasto, mereka akan mendapat sanksi.
“Sanksi pemecatan akan kami berikan bagi para caleg yang tidak mengkampanyekan Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf,” ujar Hasto Kristiyanto dalam rangkaian Safari Kebangsaan di Jawa Timur pada Ahad, 18 November 2018.
Selain itu, kata Hasto, partainya juga memerintahkan para kader PDI Perjuangan pergi berkelompok, masing-masing tiga orang, berkampanye dari pintu ke pintu atau door to door. Jumlah kelompok itu mengacu pada nomor urut PDI Perjuangan di Pemilu 2019.
“Pergilah bertiga-tiga untuk menyampaikan program-program dan capaian kerja pemerintahan Pak Jokowi,” ujar Hasto.
Hasto mengatakan, para kader bisa memulai dari program-program yang dekat dengan rakyat, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS). “Yang emak-emak, kalau pergi ke majelis taklim, bisa menyampaikan program-program Pak Jokowi yang merakyat itu” ujar Hasto.
Saat ini survei PDIP menempati urutan nomor wahid sebagai partai dengan elektabilitas tertinggi, sekitar 29 persen. “Namun hasil survei bukan patokan, jangan terbuai hasil survei. Kita tetap melakukan kampanye door to door seperti yang selama ini dilakukan Pak Jokowi,” ujar Hasto. Tempo.co