BISNIS

Strategi Tetap Punya Uang di Balik Krisis & Resesi Indonesia

Menurut data McKinsey, 71% konsumen cenderung membeli dari brand yang mereka percayai selama resesi, meskipun ada alternatif yang lebih murah. Di sinilah peran manajemen reputasi menjadi krusial. Dengan membangun dan mempertahankan reputasi yang kuat, perusahaan dapat menarik pelanggan setia dan peluang kemitraan baru, bahkan dalam situasi ekonomi yang penuh tantangan.

Apa Itu Manajemen Reputasi?

Berbeda dengan digital marketing yang fokus pada promosi aktif, manajemen reputasi bertujuan untuk mengontrol persepsi publik terhadap brand Anda. Andrea menjelaskan analoginya dengan gaya khas Indonesia: “Bayangkan manajemen reputasi itu seperti tante atau tetangga yang suka bergosip. Kalau reputasi Anda baik, mereka akan membicarakan prestasi Anda dengan bangga. Tapi kalau reputasi buruk, gossip negatif bisa menyebar lebih cepat daripada fakta.”

CLAV Digital, yang mengklaim sebagai pelopor layanan Digital Reputation Management di Indonesia, menawarkan solusi yang dirancang untuk memperkuat citra positif klien mereka. Ketika ada berita baik, CLAV Digital memastikan kabar tersebut diperbesar dampaknya. Sebaliknya, jika ada isu negatif, mereka akan mengelolanya dengan pendekatan strategis untuk meminimalkan efek buruknya.

Reputasi: Investasi yang Tahan Resesi

Mengutip laporan Deloitte, brand dengan reputasi yang kuat memiliki kemungkinan bertahan 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan brand yang reputasinya rendah saat terjadi krisis ekonomi. Hal ini karena reputasi adalah aset yang tidak terpengaruh langsung oleh fluktuasi pasar atau nilai tukar mata uang.

Previous page 1 2 3 4Next page