HASANAH.ID – Redaksi Tempo menjadi sasaran teror setelah menerima kiriman paket berisi potongan kepala babi dan enam bangkai tikus dalam dua hari berbeda. Peristiwa ini memicu kecaman luas dari berbagai pihak, termasuk Dewan Pers, serta mendorong Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk turun tangan memerintahkan penyelidikan mendalam.
Teror pertama terjadi pada Rabu (19/3/2025) pukul 16.15 WIB, saat sebuah paket mencurigakan tiba di kantor Tempo. Paket itu ditujukan kepada wartawan politik Fransisca Christy Rosana, yang akrab disapa Cica, sekaligus host siniar Bocor Alus Politik. Setelah Cica kembali dari peliputan keesokan harinya, paket tersebut dibuka dan ternyata berisi potongan kepala babi. Kejadian itu segera dilaporkan redaksi kepada Bareskrim Polri.
Tidak sampai di situ, pada Sabtu (22/3/2025) pagi, kantor Tempo kembali dikirimi paket berisi enam bangkai tikus. Rentetan teror ini menimbulkan kekhawatiran serius terkait keselamatan jurnalis dan serangan terhadap kebebasan pers.
Menanggapi hal tersebut, Dewan Pers menyatakan kecaman keras. Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, mendesak agar pelaku diusut dan diproses hukum.
“Kami mengutuk keras segala bentuk teror terhadap jurnalis seperti yang dialami Tempo,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa keberatan terhadap karya jurnalistik sebaiknya disampaikan melalui jalur yang sesuai.
“Siapa pun pihak yang keberatan dengan pemberitaan atau karya jurnalistik bisa mengajukan keberatan dengan cara beradab. Dewan Pers juga mengimbau agar tidak ada lagi menggunakan cara-cara tidak beradab saat mengajukan keberatan,” tambah Ninik.
Menanggapi kejadian ini, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Kabareskrim Polri untuk mengusut tuntas teror yang menyasar Tempo. Langkah ini diambil setelah laporan resmi disampaikan oleh Pemimpin Redaksi Tempo bersama Komisi Keselamatan Jurnalis (KKJ).
Dalam keterangannya di Medan, Sumatra Utara, Minggu (23/3/2025), Kapolri menyatakan komitmennya untuk menuntaskan penyelidikan.
“Saya pastikan Bareskrim akan memberikan pelayanan terbaik untuk menyelidiki kejadian tersebut,” ujar Kapolri.