Tidak Ingin Beresiko: Sebaiknya Bersihkan Telinga Anak Anda Ke Dokter

“(Sebab) sejak sangat kecil, mereka suka meniru apa yng dilakukan orang tua,” katanya, melansir Insider.
Memasukkan kapas atau cotton bud ke dalam telinga justru dapat memaksa kotoran masuk ke bagian yang lebih dalam dan melukai gendang telinga.
Terlebih kotoran bisa saja kering, sehingga akan lebih sulit keluar dengan sendirinya, lanjut Ahuja.
Tapi apabila Anda bersikeras untuk membersihkannya, serahkan pekerjaan tersebut kepada dokter. Mereka dapat memeriksa telinga bayi untuk mengetahui apakah penumpukan kotoran bermasalah.
“Jika ada begitu banyak kotoran yang dikhawatirkan akan memengaruhi pendengaran mereka, lebih aman membersihkannya ke dokter. Kita (dokter) bisa melakukannya dengan teknik yang lebih aman dan lembut,” tandasnya.
Cara Membersihkan Telinga yang Benar Bagi Orang Dewasa
Berikut beberapa cara membersihkan telinga yang dapat Anda lakukan, di antaranya:
- Hindari menggunakan ear candle atau lilin telinga karena tidak terbukti efektif dan justru berisiko menyebabkan cedera, seperti terbakar dan tersumbatnya saluran telinga.
- Gunakan obat tetes telinga yang dijual bebas di apotek atau toko obat. Obat ini dapat melunakkan gumpalan sehingga mudah dikeluarkan. Bisa juga menggunakan minyak bayi (baby oil) atau gliserin.
- Dua sampai tiga hari setelah menggunakan pelunak kotoran telinga, miringkan kepala dan teteskan air hangat ke dalam saluran telinga yang bermasalah, kemudian miringkan kepala ke sisi lain untuk mengeluarkan kotoran telinga. Keringkan air dari saluran telinga, lalu lap dengan handuk pelan-pelan.
- Anda mungkin perlu mengulang proses ini beberapa kali hingga seluruh kotoran telinga keluar. Meski demikian, jangan gunakan cara ini jika telinga Anda infeksi atau Anda pernah menjalani operasi telinga. Metode ini pun juga berisiko membuat kotoran telinga yang melunak menjadi masuk lebih dalam ke saluran telinga. Oleh karenanya, jika kotoran telinga tidak berkurang, segera periksakan telinga Anda ke dokter.
- Pergi ke dokter. Biasanya dokter dapat mengeluarkan kotoran telinga dengan alat khusus untuk mengeluarkan kotoran telinga atau memakai alat sedot (suction). Langkah lain, dokter mungkin akan merekomendasikan irigasi telinga, yaitu pengaliran air bertekanan untuk mengeluarkan kotoran telinga.
- Jika penumpukan kotoran telinga terus berulang, dokter bisa merekomendasikan cara membersihkan telinga menggunakan obat-obatan, seperti peroksida karbamida yang pemakaiannya harus sesuai anjuran dokter, karena dapat menyebabkan iritasi gendang telinga dan kulit pada saluran telinga.
Ingat untuk segera konsultasi ke dokter spesialis THT, terutama jika Anda atau bayi mengalami nyeri pada telinga, gangguan pendengaran, pusing, gatal-gatal parah pada telinga, keluar cairan atau darah dari telinga, serta keluar bau tidak sedap dari telinga, setelah membersihkan telinga.







