Hasanah.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengaku siap menerima kritik dan masukan terkait turunnya tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2024. Ketua KPU RI, Mochammad Afifuddin, menyebutkan bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, yang membutuhkan evaluasi menyeluruh.
“Kami tidak menutup diri terhadap catatan atau kritik. Ada faktor internal yang mungkin perlu diperbaiki, dan juga pengaruh dari situasi eksternal. Evaluasi mendalam menjadi prioritas kami untuk memperbaiki proses ke depan,” ujar Afifuddin dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI, Rabu (4/12/2024).
Afifuddin menyoroti tantangan dalam menggelar Pilkada yang hanya berselang sembilan bulan setelah Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg) pada Februari 2024. Ia menegaskan pentingnya upaya sosialisasi yang lebih intensif untuk memastikan keterlibatan masyarakat lebih maksimal pada pemilu mendatang.
Data KPU menunjukkan partisipasi pemilih pada Pilkada serentak 2024 hanya mencapai rata-rata nasional sebesar 68,16 persen, berdasarkan 98,5 persen data yang masuk melalui Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap). Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan tingkat partisipasi pada Pilpres 2024 yang melampaui 80 persen.