Kesempatan ini dimanfaatkan oleh beberapa pelaku investasi kripto untuk menawarkan berbagai produk investasi baru dimana BTC menjadi bintangnya. Bitwise mengajukan sesuatu yang disebutnya ETF “Bitcoin Standard Corporations”, yang akan berisi saham perusahaan yang menyimpan bitcoin dalam treasury mereka. Strive Asset Management, sebuah perusahaan yang terkait erat dengan Vivek Ramaswamy, mengajukan ETF “bitcoin bond”, yang bertujuan untuk menawarkan eksposur pada obligasi konversi MicroStrategy. Mengikuti pendekatan serupa, REX Shares Bitcoin Corporate Treasury Convertible Bond ETF akan berinvestasi dalam obligasi konversi yang diterbitkan oleh perusahaan yang menyimpan bitcoin di neraca mereka. ProShares mengajukan ETF lindung nilai yang akan “secara strategis memasangkan posisi long dalam saham atau emas dengan posisi short pada dolar AS, dilengkapi dengan posisi long dalam Bitcoin melalui kontrak berjangka.”
Kemenangan Trump dan Partai Republik dalam perhelatan pemilu AS November 2024 yang lalu juga memperkuat posisi BTC. Pada pemilihan tersebut rakyat Amerika dihadapkan dengan pilihan mereka yang benar-benar pro kripto dengan mereka yang hanya setengah-setengah mendukung industri kripto. Isu kripto pun menjadi salah satu yang menjadi pertarungan antara para kandidat, sejajar dengan isu lain seperti inflasi, imigrasi dan isu-isu sosial lain. Secara terbuka Donald J. Trump mendukung BTC dalam pidato utama yang bersejarah di Konferensi Bitcoin di Nashville, Tennessee. Dalam lingkaran Trump juga diisi oleh orang-orang yang terang-terangan menyuarakan dukungan untuk bitcoin, termasuk RFK Jr., Tulsi Gabbard, Don Jr., Vivek Ramaswamy, dan lainnya. Pada saat yang sama, kongres mulai ikut campur, dengan Senator AS Cynthia Lummis memperjuangkan proposal untuk membuat BTC sebagai cadangan aset strategis.