Berdasarkan survei dan diskusi dari berbagai macam orangtua, siswa, guru dan kepala sekolah juga. Materi UN itu yang terlalu padat sehingga cenderung fokusnya adalah mengajarkan materi dan menghafal materi saja bukan menguji kompetensi, katanya.
Alasan kedua ungkap Nadiem, saat ini UN kerap menjadi beban yang bisa menyebabkan stres bagi siswa, orangtua, dan guru. “Padahal maksudnya UN adalah untuk penilaian sistem pendidikan. Yakni sekolahnya maupun geografi (lokasi sekolah berada), maupun sistem pendidikannya secara nasional,” tutur Nadiem.
“Dan saat ini UN ini hanya menilai satu aspek saja yakni kognitifnya, tetapi tidak semua aspek kognitif kompetensi dites (lewat UN),” tambah dia.
Seperti janjinya saat menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud), Nadiem Makarim menetapkan empat program pembelajaran nasional. Nadiem menyebut empat program ini sebagai kebijakan pendidikan “Merdeka Belajar” salah satunya adalah dengan menghapus UN.