Wagub Jabar Minta Pesantren Melek Teknoligi

“Kami ingin membangun kebersamaan baik antara guru dari Dinas Pendidikan maupun dengan guru Madrasah,” katanya.
Lebih lanjut, Uu juga menjelaskan terkait berbagai program yang bisa dimanfaatkan lembaga pendidikan keagamaan.
Semisal program One Pesantren One Product (OPOP) yang belum diserap oleh banyak pesantren, khususnya pesantren di pelosok.
“Untuk OPOP, itu banyak pesantren-pesantren yang di daerah, di pesantren tidak tersentuh dengan program OPOP. Padahal, program ini adalah program kami untuk membantu pondok pesantren,” ucapnya Uu.
Uu menilai, pelaksanaan program OPOP masih didominasi pondok pesantren yang sudah maju atau ada di daerah perkotaan.
Untuk itu, pada tahun depan ada pergeseran sasaran program OPOP yang ditujukan untuk pondok pesantren yang ada di pelosok, khususnya yang belum mandiri secara ekonomi.
“Program OPOP masih didominasi oleh mereka yang sudah maju pesantrennya ada di daerah perkotaan, meskipun itu sebenarnya hak bagi mereka karena mereka adalah pesantren, kenapa tidak. Tahun depan ada perpindahan segmen yaitu segmen pesantren yang ada di kampung, pesantren yang santrinya sedikit, asramanya masih kurang bagus. Itu yang kami harapkan tahun depan akan menerima OPOP,” katanya.







