Penghargaan tersebut antara lain kinerja ASN terbaik, perencanaan pembangunan daerah terbaik, opini WTP ke-11 kalinya dari BPK, penerapan merit sistem terbaik, hingga indeks kebebasan pers.
Dalam uraian nota pengantarnya, pada 2022 lalu dari sisi pendapatan daerah, yang bersumber dari pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
“Pendapatan daerah terealisasi sebesar Rp 33,24 triliun atau tercapai sebesar 103,14 persen,” katanya.
Kemudian Belanja daerah, terdiri dari belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer. Belanja daerah pada tahun 2022 terealisasikan sebesar Rp 32,77 triliun atau mencapai 96,10 persen.
Sementara Pembiayaan daerah, terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan pembiayaan, terealisasikan sebesar Rp1,87 triliun atau mencapai 99,65 persen.
Gubernur juga mengurai capaian indikator kinerja makro daerah yaitu: indeks pembangunan manusia mencapai 73,12 poin; laju pertumbuhan penduduk mencapai 1,33 persen; persentase penduduk miskin 7,9 persen; tingkat pengangguran terbuka 8,31 persen; laju pertumbuhan ekonomi terkontraksi 5,45persen; serta indeks gini 0,412 poin dan pendapatan perkapita Rp49,04 juta.