BISNIS

Warren Buffett Serok Saham Alphabet Senilai USD 4 Miliar, Begini Pertimbangannya

Hasanah.id – Investor kawakan Warren Buffett kembali menarik perhatian dunia pasar modal. Melalui Berkshire Hathaway, ia melakukan pembelian besar-besaran atas saham Alphabet—perusahaan induk Google—dengan nilai lebih dari USD 4 miliar pada kuartal terakhir. Langkah ini dilakukan di tengah strategi Berkshire yang sebelumnya banyak mengurangi porsi saham Apple dan mempertebal posisi kas hingga mendekati USD 400 miliar.

Menurut laporan Yahoo Finance, Kamis (20/11/2025), keputusan ini cukup mengejutkan karena meski Alphabet sejak lama dikagumi Buffett dan tim investasinya, perusahaan tersebut belum pernah masuk dalam portofolio Berkshire. Pembelian dalam skala besar ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa prospek Alphabet saat ini terlihat jauh lebih menjanjikan, terutama dalam persaingan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang makin ketat.

Selama beberapa tahun terakhir, Alphabet sempat dituding tertinggal dalam inovasi AI setelah kemunculan ChatGPT yang membuat kekhawatiran terhadap masa depan pendapatan Google Search. Namun, kondisi tersebut berhasil dibalik. Alphabet meluncurkan Gemini—chatbot AI yang kini telah memiliki sekitar 650 juta pengguna aktif bulanan (MAU)—dan memperkenalkan fitur AI Overview yang memperkuat kualitas hasil pencarian Google.

Kebangkitan Alphabet di bisnis AI juga tercermin dari kinerja keuangan mereka. Pendapatan Google Search meningkat mendekati 15% secara year-on-year hingga mencapai USD 56 miliar. Meski margin tidak diumumkan secara spesifik, analis menyebut bisnis pencarian masih menghasilkan profit yang sangat besar.

Selain itu, Alphabet unggul dalam infrastruktur. Mereka memiliki pusat data dan chipset komputasi sendiri, memberikan efisiensi dan skala besar yang sulit ditandingi pemain baru. Bahkan, layanan Google Cloud menjadi pilihan sejumlah perusahaan teknologi besar, termasuk OpenAI, untuk menjalankan model AI mereka.

Di luar mesin pencari, Alphabet juga mendapatkan dorongan besar dari bisnis lainnya. YouTube mencetak pendapatan iklan lebih dari USD 10 miliar per kuartal. Sementara itu, layanan berlangganan seperti YouTube Premium, Google Drive, dan Gemini tumbuh 21% hingga menyentuh USD 12,8 miliar.

Waymo, divisi kendaraan otonom Alphabet, turut mengalami peningkatan signifikan dengan ekspansi operasi di berbagai kota besar Amerika Serikat dan pertumbuhan jumlah perjalanan yang melonjak tajam.

Prospek cerah juga terlihat dari Google Cloud, yang membukukan pendapatan USD 15 miliar pada kuartal terakhir—tumbuh 34% secara tahunan. Layanan ini menjadi tulang punggung banyak perusahaan dan startup AI yang membutuhkan kapasitas komputasi masif.

Saat ini saham Alphabet telah diperdagangkan di sekitar USD 290 per lembar, lebih tinggi dari harga pembelian Berkshire yang berada di kisaran USD 200. Meski demikian, beberapa analis menilai nilai tersebut masih masuk akal. Dengan rasio price-to-earnings (P/E) 28, saham Alphabet masih lebih rendah dibanding rata-rata indeks S&P 500.

Fondasi pendapatan yang kuat, efisiensi operasional, dan peluang besar dalam monetisasi AI membuat Alphabet dipandang sebagai salah satu saham teknologi terkuat saat ini—alasan yang diyakini mendorong Buffett masuk agresif.

Meski begitu, para analis tetap mengingatkan pentingnya diversifikasi. Mereka menilai masih ada sejumlah saham lain yang berpotensi menghadirkan imbal hasil lebih menarik dalam jangka panjang.