
Sebanyak 10 miliar token WLD telah disiapkan, di mana sebagian besar dialokasikan bagi pengguna yang berhasil melakukan verifikasi identitas melalui World ID. Sementara sisanya disediakan untuk pengembang, investor, dan cadangan. Pengguna yang menyelesaikan proses verifikasi sering kali mendapatkan token ini sebagai bentuk insentif, menjadikannya salah satu daya tarik utama proyek ini.
Namun, di balik berbagai keuntungan yang ditawarkan, proyek World juga menuai kritik dan kontroversi. Beberapa negara, termasuk Indonesia, menghentikan sementara aktivitas World karena masalah regulasi dan kekhawatiran terhadap privasi. Isu utamanya terletak pada potensi penyalahgunaan data biometrik dan perlindungan terhadap informasi pribadi pengguna.
Pemberian imbalan berupa token untuk pemindaian iris juga menimbulkan perdebatan etis. Banyak pihak mempertanyakan keputusan individu dalam menyerahkan data biometrik mereka demi keuntungan finansial.
Potensi dan Tantangan
World dinilai memiliki potensi untuk mentransformasi sistem identitas digital dan inklusi keuangan secara global. Teknologi ini dapat membantu mengurangi risiko penipuan daring serta meningkatkan keamanan dalam bertransaksi. Meski demikian, keberhasilan proyek ini sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam menjawab isu privasi dan mematuhi regulasi data yang berlaku.