Akan tetapi, Mirza menjelaskan seluruh hayati perlu dijaga walau tidak termasuk daftar merah yang perlu diprioritaskan. Masih banyak keanekaragaman yang perlu perhatian juga karena belum terdata dengan baik.
Permasalahan mengenai hayati ini juga sudah lama dibicarakan oleh pemerintahan termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bappenas). Anggi Putri, Staff Bappenas mengungkapkan isu keanekaragaman hayati ini masih kurang dibicarakan dibandingkan polusi atau perubahan iklim.
Maka dari itu perlu adanya stakeholder yang membicarakan keanekaragaman hayati ini agar mereka tetap ada di alam karena berdasarkan laporan 2019 adanya ancaman bahwa keanekaragaman hayati akan hilang. Banyak faktor yang membuatnya menghilang seperti alih fungsi lahan atau laut, eksploitasi berlebihan, pembangunan yang tidak sustainable dan perubahan iklim serta polusi di global.
“Kalau dari laporan 1 juta spesies sudah mengalami ancaman untuk hilang,” jelasnya.