BANDUNG – Sejumlah warga menyeberangi Waduk Saguling melalui jembatan apung yang menghubungkan antara Kampung Cangkorah dan Kampung Seketando, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
Jembatan kayu sepanjang 220 meter yang dibuat warga itu menjadi jalur alternatif untuk mempersingkat waktu tempuh.
Dari pengamatan Tribun Jabar, sejumlah sepeda motor silih berganti melewati jembatan tersebut. Bahkan seorang perempuan bersama dengan dua orang anaknya tampak berjalan kaki di atas jembatan tersebut.
Dari lokasi pos penjagaan jembatan, tertera tulisan harga Rp 2.000-Rp 4.000 untuk sepeda motor dan pejalan kaki Rp 1.000-Rp. 2000. Hingga tulisan “Bayar Bos Selvi : 2000”.
Seorang penjaga jembatan, Karim Lia (24) mengatakan akses melewati jembatan apung merupakan jalan alternatif. Pasalnya, apabila akan melewati jalur Batujajar akan menjadi sangat jauh sekali.
“Orang lebih banyak lewat sini. Kalau lewat Batujajar jadi lama bisa lebih 15 menit. Belum kepotong jalan macet. Kalau lewat sini cepat,” ujar Karim, di jembatan apung, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (30/6/2019).