HASANAH.ID – Pemberitaan mengenai oligarki pada Pemilu 2024 ini cenderung sepi sekali. Hal itu disebutkan oleh Egi Indonesia Corruption Watch yang membandingkan bahwa 2014-2019 lebih banyak berita mengenai oligarki dan menjadi masalah serius, namun pada Pemilu 2024 tidak seramai itu.
Egi menegaskan bahwa oligarki itu nyata dan berbahaya untuk mencapai keadilan dan demokrasi di Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari UU yang marak dikecam oleh masyarakat seperti UU Cipta Kerja, UU minerba, atau UU Revisi KPK.
Ia menduga bahwa politik dinasti dan oligarki di Pemilu 2024 itu saling berhubungan.
Egi menyebutkan bahwa pasti Presiden Jokowi berani menaikkan anaknya ke Calon Wakil Presiden dengan melanggar konstitusi karena memiliki kelompok di belakangnya.
“Saya merasa bahwa oligarki dan dinasti ini berhubungan jika dia tidak ada dukungan pasti tidak akan berani,” ujarnya pada diskusi daring pada Jumat, (2/2/2024)
Ia khawatir ketika melihat pembahasan mengenai oligarki yang dibahas oleh Jaringan Advokasi Tambang siapapun yang terpilih akhirnya akan bergabung dan terkonsolidasi. Warga negara hanya menjadi transaksi dan tidak ada yang berubah signifikan.