Seperti yang kita ketahui, Komite Pasar Terbuka Federal, atau FOMC, telah mengadakan rapat pada awal November. Dalam rapat tersebut diputuskan pemangkasan suku bunga acuan di AS sebesar 25 bps, menjadi 4,75%. Kebijakan ini sesuai dengan harapan pelaku pasar yang ingin suku bunga berada di level yang lebih bersahabat sejak kebijakan suku bunga tinggi ini bertahan selama lebih dari 1 tahun. Pada konferensi pers setelah pertemuan FOMC ini, Jerome Powell menegaskan jika proses penurunan suku bunga merupakan langkah awal yang tepat dan perlu diambil dalam rangka mengkalibrasi ulang kebijakan moneter mengingat kondisi ekonomi yang terus berkembang, yang artinya komponen makro ekonomi saat ini menunjukan tanda-tanda perbaikan dibandingkan 2 tahun yang lalu ketika kebijakan suku bunga tinggi diambil.
The Fed menilai inflasi sudah menunjukkan tanda-tanda penurunan dan menuju ke angka target inflasi The Fed yaitu 2%. The Fed juga menggarisbawahi risiko yang akan timbul jika suku bunga ditahan lebih lama. The Fed terlihat ingin menyeimbangkan stabilitas harga, penyerapan dan pertumbuhan gaji tenaga kerja dengan kebijakan moneter AS. Faktanya, kemajuan dalam mengatasi inflasi dan mendinginnya pasar tenaga kerja telah muncul jauh lebih cepat daripada yang dibayangkan sebelumnya khususnya di awal musim panas tahun ini. Normalisasi kebijakan moneter lebih cepat ini akan mengembalikan kepercayaan pasar mengingat pasar telah dibebani dengan kebijakan moneter agresif padahal inflasi sudah mulai terkendali.