HASANAH.ID, KOTA BANDUNG – Dalam aksi memperingati 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Nasional (FMN) Bandung menyoroti ketimpangan gender dalam berbagai kebijakan pemerintah. Mereka menekankan bahwa perempuan masih mengalami diskriminasi di berbagai sektor, baik ekonomi, politik, maupun sosial budaya.
Salah satu orator dalam aksi tersebut, Ainul Mardiah menegaskan bahwa perempuan masih rentan menjadi korban utama dalam sistem ekonomi yang tidak adil.
“Buruh perempuan masih menerima upah yang lebih rendah dibanding laki-laki untuk pekerjaan yang sama. Di sektor manufaktur, banyak pekerja perempuan yang tidak mendapatkan hak maternitas yang layak,” ungkap Ainul.
Selain itu, kebijakan pemagangan yang semakin luas justru menjerumuskan mahasiswa perempuan ke dalam eksploitasi tenaga kerja murah.
“Alih-alih mendapatkan pengalaman kerja yang bermakna, banyak mahasiswa perempuan justru dijadikan pekerja tanpa upah atau dengan gaji yang sangat minim,” tambahnya.