HASANAH.ID, BANDUNG – PERHUTANI Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bandung Utara bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Subang menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang penanggulangan bencana. Acara ini berlangsung di kantor BPBD Kabupaten Subang pada Kamis (20/02-2025).
Hadir dalam kegiatan tersebut Administratur Perum Perhutani KPH Bandung Utara Dedy S.J. Mulyanto, Wakil Administratur Diki Rizky Teruna, Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Cisalak Ryan Metika Prasetyo, Komandan Regu Polisi Hutan Budi Hartono beserta anggota, serta Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Subang Udin Jazudin beserta jajaran dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Administratur KPH Bandung Utara, Dedy S.J. Mulyanto, menyampaikan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk mempererat sinergi antara Perhutani dan BPBD dalam upaya penanggulangan bencana alam, khususnya di wilayah kawasan hutan yang dikelola Perhutani. Ia menekankan pentingnya koordinasi dengan berbagai instansi terkait agar respons terhadap potensi bencana dapat berjalan efektif.
“Beberapa hari terakhir, cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi dan angin kencang melanda wilayah Bandung Barat dan Kabupaten Subang. Kondisi ini meningkatkan resiko bencana alam, seperti pohon tumbang di kawasan wisata yang berada dalam wilayah hutan. Oleh karena itu, perlu adanya koordinasi yang baik antar instansi untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan,” ungkap Dedy.
Sebagai langkah antisipasi, Perhutani akan terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar aktif berkomunikasi dengan Perhutani, BPBD, serta instansi lainnya. Selain itu, Dedy menyarankan pemasangan papan peringatan di area rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Subang, Udin Jazudin, menegaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya sebatas penandatanganan MoU, tetapi harus diimplementasikan secara nyata di lapangan. Mengingat cuaca ekstrem di wilayah Subang diperkirakan masih berlangsung hingga Mei, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
“Kegiatan ini sangat positif karena upaya mitigasi bencana merupakan tanggung jawab bersama. Koordinasi dan komunikasi yang baik sangat diperlukan agar jika terjadi bencana, respons dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Keselamatan adalah yang utama,” ujar Udin.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan sinergi antara Perhutani dan BPBD semakin kuat dalam menjaga keamanan dan kelestarian lingkungan, serta mengurangi risiko bencana di kawasan hutan dan sekitarnya. (**)