Hasanah.id – Rusia dan Ukraina menyepakati gencatan senjata terbatas yang mencakup perairan Laut Hitam serta fasilitas energi strategis. Kesepakatan ini, yang dimediasi oleh Amerika Serikat, diumumkan pada Selasa (25/3/2025). Sebagai bagian dari perjanjian, Washington bersedia mempertimbangkan pelonggaran beberapa sanksi ekonomi terhadap Moskow, terutama dalam sektor pertanian dan pupuk.
Langkah ini menjadi momen penting, menandai pertama kalinya kedua belah pihak mencapai kesepakatan sejak Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS. Trump menegaskan tekadnya untuk mengakhiri konflik dengan cepat serta membangun kembali hubungan dengan Rusia.
Namun, Kremlin menegaskan bahwa keberlanjutan kesepakatan ini bergantung pada pemulihan akses bank-bank Rusia ke sistem keuangan global. Sebaliknya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membantah bahwa pencabutan sanksi adalah inti dari kesepakatan ini.
“Rusia kembali bermain dengan narasi yang mengaburkan realitas,” kata Zelenskyy dalam pidato malamnya.