lifestyle

Di Balik Tren Foto Kartun AI, Ada Ancaman Siber yang Mengintai

HASANAH.ID – Popularitas teknologi AI untuk mengubah foto menjadi ilustrasi kartun terus meningkat, terutama saat momen spesial seperti Lebaran 2025. Banyak warganet memanfaatkan layanan ini untuk mengabadikan potret bersama keluarga dalam bentuk gambar lucu bergaya animasi Studio Ghibli.

Namun, di balik tren tersebut, para ahli keamanan mengingatkan pentingnya memahami risiko tersembunyi dari penggunaan layanan ini. Foto pribadi yang diunggah ke platform AI bisa menjadi celah masuk bagi ancaman digital yang tidak terlihat di permukaan.

Menurut Vladislav Tushkanov, peneliti dari Kaspersky AI Technology Research Center, layanan AI memang menawarkan kemudahan dan hiburan, namun bukan berarti tanpa celah. Ia menekankan bahwa keamanan data digital bukan sesuatu yang bisa dijamin sepenuhnya, bahkan oleh perusahaan teknologi besar.

“Setiap platform digital punya kemungkinan disusupi, baik karena gangguan teknis maupun serangan siber,” jelasnya.

Potensi kebocoran data, termasuk foto pribadi, bisa berujung pada penyalahgunaan oleh pihak tak bertanggung jawab.

Temuan Kaspersky menunjukkan adanya aktivitas jual beli akun layanan AI yang dicuri di forum gelap internet. Hal ini menunjukkan bahwa data pengguna bisa menjadi komoditas yang menggiurkan di pasar gelap digital.

Tushkanov mengingatkan bahwa foto potret bisa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber untuk menyamar di media sosial atau menjalankan skema penipuan identitas. Terlebih jika pengguna juga membagikan informasi pribadi lainnya melalui percakapan dengan chatbot.

Dalam menjaga keamanan saat menggunakan layanan AI, pengguna dianjurkan mengambil langkah-langkah perlindungan, seperti membuat kata sandi yang kuat, mengaktifkan autentikasi dua faktor, dan menghindari diskusi yang mengandung informasi sensitif di platform chatbot.

“Chatbot harus diperlakukan seperti orang asing. Jangan terlalu terbuka apalagi jika menyangkut informasi pribadi, keuangan, atau kesehatan,” imbuh Tushkanov.

Ia juga menyarankan agar pengguna lebih selektif dalam memilih platform AI, serta waspada terhadap situs palsu yang berpotensi mencuri data melalui teknik phishing.

Back to top button