BISNIS

Mengenal Timothy Ronald, Sosok di Balik Akademi Crypto dan Raja Kripto Indonesia

HASANAH.ID – Nama Timothy Ronald semakin dikenal luas di dunia investasi kripto tanah air. Pria kelahiran 22 September 2000 ini tidak hanya populer sebagai investor muda, tetapi juga pendiri Akademi Crypto, sebuah platform edukasi dan riset yang menjadi rujukan para pemula maupun profesional di sektor aset digital.

Sebelum menekuni dunia investasi, Timothy memulai perjalanan bisnisnya dari menjual pomade impor. Minat terhadap dunia keuangan telah tumbuh sejak usia belia, terinspirasi oleh sosok investor legendaris asal Amerika Serikat, Warren Buffett. Pada usia 15 tahun, ia mulai menjajakan produk pomade demi mengumpulkan modal investasi.

Timothy mengaku telah membaca ratusan buku mengenai investasi. Ambisinya membuahkan hasil di usia 19 tahun ketika ia berhasil mengumpulkan Rp1 miliar pertama dari investasi kripto dan saham. Uang tersebut kemudian ia salurkan untuk membangun platform edukasi finansial, Ternak Uang.

Pertemuan dengan Changpeng Zhao, pendiri Binance sekaligus tokoh berpengaruh di industri kripto global pada akhir 2022, makin mengukuhkan keyakinannya terhadap potensi jangka panjang Bitcoin. Timothy yang sudah mengenal teknologi blockchain sejak 2016, kemudian menginvestasikan dana sebesar Rp290 juta ke sektor ini. Investasinya tumbuh pesat menjadi Rp1,7 miliar.

Selain aktif di dunia digital, Timothy juga tercatat sebagai pemegang saham termuda di Holywings Group, sebuah jaringan usaha gaya hidup yang mengelola lebih dari 50 outlet di seluruh Indonesia. Perusahaan ini menaungi beberapa tempat hiburan ternama seperti Atlas Beach Club dan H Club SCBD.

Timothy dikenal sebagai investor agresif yang berani mengambil risiko. Ia pernah membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) ketika berada di level Rp2.100 serta mengoleksi saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) sejak harga Rp300 hingga mencapai Rp18.000. Keberanian dan strategi investasinya membuat kekayaannya berkembang pesat menjadi puluhan miliar rupiah di usia 22 tahun.

Meski dikenal sebagai figur publik yang bergelimang kemewahan, termasuk koleksi mobil seperti McLaren dan Porsche, Timothy juga menaruh perhatian besar pada dunia sosial. Melalui lembaga filantropi yang ia dirikan, ia telah membangun sekolah untuk anak-anak di Nusa Tenggara Timur, fasilitas pendidikan inklusif di Blitar, serta taman kanak-kanak di Lombok.

Pilihan untuk keluar dari bangku kuliah pada semester pertama terbukti menjadi titik balik yang signifikan. Kini, Timothy disebut-sebut sebagai salah satu investor kripto paling berpengaruh di Indonesia dan dijuluki “Raja Kripto”.

Back to top button