Ukraina Dapat Lampu Hijau Kiriman Senjata dari NATO, Zelensky Apresiasi Dukungan AS

Hasanah.id – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan apresiasinya kepada Amerika Serikat setelah negara tersebut menyetujui pengiriman tambahan senjata ke Ukraina melalui jalur aliansi NATO. Keputusan ini disebut menjadi langkah baru dalam memperkuat posisi pertahanan Kyiv menghadapi invasi Rusia yang belum mereda.
Dalam pidato malamnya pada Senin (14/7), Zelensky menyebut telah berdiskusi langsung dengan Presiden AS Donald Trump terkait peningkatan bantuan militer.
“Saya berterima kasih kepada Presiden Trump atas komitmennya dalam mendukung keselamatan rakyat Ukraina,” kata Zelensky. Ia menyebutkan bahwa diskusi tersebut mencakup berbagai solusi strategis untuk meningkatkan perlindungan terhadap serangan Rusia.
Ucapan tersebut juga diunggah melalui akun resminya di platform X, di mana Zelensky menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam mempertahankan kedaulatan negaranya.
Sementara itu, dari Washington, Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengonfirmasi bahwa aliansi Barat telah menyepakati pasokan senjata skala besar ke Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara, rudal, hingga amunisi. Pernyataan ini disampaikan usai pertemuan bilateral antara Rutte dan Presiden Trump di Gedung Putih.
“Ukraina akan menerima bantuan militer besar-besaran dalam waktu dekat,” kata Rutte kepada wartawan.
Presiden Trump, dalam pernyataan terpisah, mengatakan bahwa pengiriman rudal Patriot dan sistem pertahanan lainnya telah masuk dalam agenda resmi. Ia juga menegaskan bahwa semua negara anggota NATO akan menanggung penuh biaya pengadaan senjata tersebut.
“Patriot akan dikirim segera. Itu sangat penting bagi Ukraina,” ujarnya.
Selain pengiriman senjata, Trump memberikan tenggat waktu kepada Rusia selama 50 hari untuk menghentikan agresi militer. Jika tidak ada perubahan signifikan, AS akan memberlakukan tarif ekonomi baru dengan besaran hingga 100 persen terhadap Rusia dan mitra dagangnya.
“Kami akan mengambil langkah tegas jika tidak ada solusi dalam waktu 50 hari,” kata Trump.