Berita

Indonesia Hadir Sebagai Pembuka Bastille Day, TNI Tuai Apresiasi di Paris

HASANAH.ID – Penampilan kontingen Indonesia sebagai pembuka parade Bastille Day 2025 di Paris menjadi sorotan dunia, di tengah meningkatnya tensi kawasan Asia Tenggara dan munculnya spekulasi baru mengenai penyebab jatuhnya pesawat Air India yang menewaskan ratusan orang.

Kontingen Indonesia dipercaya tampil sebagai barisan pembuka dalam parade militer Bastille Day yang digelar di Prancis, Senin (14/7) waktu setempat. Presiden Emmanuel Macron secara langsung menyaksikan parade yang berlangsung di Place de la Concorde, Paris.

Sejak awal Juli, personel TNI yang tergabung dalam Satgas Patriot II telah menjalani rangkaian latihan di Champs-Élysées sebagai persiapan untuk partisipasi dalam parade.

“Personel kontingen Indonesia tampil dengan formasi yang tertata rapi, langkah yang presisi, serta menunjukkan profesionalisme yang kuat,” ujar Kementerian Pertahanan RI dalam keterangannya.

Keterlibatan ini dipandang sebagai bagian dari strategi diplomasi pertahanan Indonesia untuk memperkuat stabilitas kawasan dan kontribusi terhadap perdamaian dunia.

Sementara itu, suasana diplomatik di Asia Tenggara turut memanas setelah Perdana Menteri Kamboja Hun Met mengumumkan penerapan wajib militer pada tahun 2026. Ketegangan antara Kamboja dan Thailand meningkat setelah insiden baku tembak yang terjadi di wilayah Segitiga Zamrud, perbatasan ketiga negara yakni Kamboja, Thailand, dan Laos.

“Mulai 2026, undang-undang wajib militer akan diterapkan,” ujar Hun Met dalam pernyataannya pada Senin (14/7), sebagaimana dikutip dari AFP. Diketahui, parlemen Kamboja telah mengesahkan aturan tersebut sejak 2006, yang mewajibkan warga berusia 18 hingga 30 tahun untuk menjalani dinas militer selama 1,5 tahun.

Insiden perbatasan yang menyebabkan seorang tentara Kamboja meninggal dunia pada Mei lalu mendorong Kamboja melarang impor bahan bakar dari Thailand. Sebagai respons, Thailand menutup akses perbatasan.

Di sisi lain, perkembangan baru terkait kecelakaan pesawat Air India juga mendapat sorotan. Dugaan bahwa kesalahan manusia menjadi penyebab jatuhnya pesawat yang menewaskan 260 orang itu mendapat bantahan keras dari asosiasi pilot.

Asosiasi Pilot Komersial India (ICPA) menyatakan keberatan atas asumsi yang diungkapkan oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara India (AAIB).

“Sangat terganggu dengan narasi spekulatif dan tuduhan sembrono tak berdasar,” tulis pernyataan tersebut.

Laporan awal AAIB mengindikasikan bahwa kecelakaan tersebut mungkin disebabkan oleh tidak sengaja tertekannya sakelar bahan bakar oleh salah satu pilot. Dalam penyelidikan, terungkap bahwa seorang pilot bertanya kepada rekannya mengapa sakelar bahan bakar dimatikan, namun mendapat jawaban bahwa hal itu tidak dilakukan olehnya.

Back to top button