Pangeran William Diduga Ultimatum Ratu Camilla: Berhenti Minum Atau Keluar dari Istana

Hasanah.id — Hubungan internal Kerajaan Inggris kembali jadi sorotan. Pangeran William, pewaris takhta Kerajaan Inggris, dikabarkan mengajukan ultimatum pribadi kepada Ratu Camilla, mendesaknya untuk menghentikan konsumsi alkohol jika ingin tetap menjadi bagian dari lingkaran dalam kerajaan ketika ia naik takhta.
William menyampaikan kekhawatiran serius terkait gaya hidup ibu tirinya itu langsung kepada Raja Charles III. Langkah ini disebut sebagai bagian dari upaya William untuk membangun citra kerajaan yang lebih modern, bersih, dan bebas dari kontroversi ketika ia kelak menjadi raja.
“Pangeran William menilai gaya hidup Ratu Camilla tidak selaras dengan nilai dan arah baru yang ingin ia tuju untuk monarki masa depan,” ungkap seorang sumber dalam istana.
“Jika kebiasaan itu tidak dihentikan, Camilla harus siap kehilangan peran sentralnya di keluarga kerajaan.”
Isu ini menyeruak di tengah meningkatnya sorotan publik terhadap kehidupan pribadi para bangsawan Inggris, termasuk upaya William dan istrinya, Kate Middleton, untuk menjaga reputasi mereka sebagai simbol kestabilan dan dedikasi terhadap tugas kenegaraan.
Namun, di tengah tekanan tersebut, Ratu Camilla justru mencatat sejarah baru. Ia baru saja dianugerahi jabatan kehormatan tinggi dari Angkatan Laut Kerajaan Inggris: Wakil Laksamana Kerajaan (Vice Admiral of the Royal Navy)—gelar yang belum pernah dipegang anggota keluarga kerajaan sebelumnya sejak jabatan itu dibentuk pada abad ke-16.
Penghargaan itu diberikan dalam sebuah upacara simbolik yang digelar di atas kapal selam bertenaga nuklir HMS Astute, salah satu kapal selam tercanggih di dunia dan aset strategis utama armada bawah laut Inggris. Kapal ini disebut-sebut lebih rumit secara teknologi daripada pesawat ulang-alik milik NASA.
“Ratu Camilla akan diangkat menjadi Wakil Laksamana Kerajaan dalam upacara di HMS Astute. Ini adalah kali pertama seorang anggota kerajaan memegang posisi tersebut,” tulis pakar kerajaan Richard Palmer dalam laporannya.
Meski menerima penghargaan prestisius tersebut, masa depan Camilla di dalam lingkaran kekuasaan kerajaan tetap berada dalam ketidakpastian. Sumber-sumber kerajaan menyebut bahwa William berkomitmen melakukan reformasi menyeluruh terhadap monarki, termasuk pengetatan standar etik dan moral para anggota senior kerajaan.