Jumlah Korban Meninggal Tragedi Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Bertambah

Hasanah.id – Tragedi runtuhnya gedung asrama putra di Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran, Sidoarjo, kembali memakan korban jiwa. Hingga Selasa pagi (30/9/2025), jumlah santri yang meninggal dunia bertambah menjadi tiga orang, sementara total korban mencapai 98 orang.
Korban meninggal terbaru adalah MM (14) asal Surabaya dan Muhammad Soleh (22) asal Bangka Belitung. MM sempat mendapat penanganan medis di RSUD Sidoarjo, namun akhirnya meninggal dunia. Sementara Soleh menghembuskan napas terakhir setelah sempat menjalani perawatan intensif karena luka berat yang dideritanya.
Direktur RSUD Sidoarjo, Atok Irawan, mengungkapkan bahwa salah satu korban harus menjalani prosedur amputasi darurat akibat kondisi kritis saat dievakuasi.
“Evakuasi dilakukan secepat mungkin di lokasi kejadian. Tim medis ortopedi dan anestesi melakukan amputasi pada lengan kiri korban karena terjepit reruntuhan. Jika ditunda untuk rujukan, nyawanya bisa tidak tertolong,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).
RSUD Sidoarjo saat ini masih merawat sekitar 40 santri. Rinciannya, 7 orang mengalami luka berat, 4 luka sedang, dan 28 luka ringan. Sebanyak 29 pasien sudah diperbolehkan pulang, 9 masih dirawat inap, sementara 1 pasien masih dalam observasi, 1 lainnya pulang atas permintaan pribadi, dan satu korban telah meninggal dunia.
Sementara itu, penanganan korban juga dilakukan di RSI Siti Hajar. Di rumah sakit ini, terdapat 52 pasien yang sempat ditangani. Dari jumlah tersebut, 1 santri dinyatakan meninggal dunia, 10 masih menjalani perawatan, 1 dirujuk ke RS Al-Shakinah Mojokerto, dan 40 lainnya telah diperbolehkan pulang.
“Sebagian besar korban yang kami tangani mengalami luka ringan serta trauma psikologis akibat peristiwa ini. Saat ini kami masih merawat 10 pasien rawat inap,” ungkap dr Erli Mawar Nuraini, Humas RSI Siti Hajar.
Kejadian memilukan ini terjadi pada Senin sore (29/9/2025) ketika bangunan tiga lantai tersebut roboh saat ratusan santri sedang melaksanakan salat Ashar berjamaah. Proses evakuasi hingga kini masih berlangsung. Tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, serta relawan terus berupaya mencari dan menyelamatkan korban yang mungkin masih tertimbun reruntuhan.