
“Tapi, pemerintah harus sadar memperhatikan nasib dan dampaknya pada mereka (OTD Jatigede),” tandasnya.
Sementara itu, salah satu warga OTD Jatigede, bernama Bandingah mengaku, harus merelakan tempat tinggalnya untuk dijadikan sebagai lahan waduk Jatigede. Bandingah mengungkapkan, meski sudah mendapat ganti rugi dari pemerintah, uang yang didapat tidak sebanding untuk membangun rumah baru yang layak seperti sebelumnya.
“Uang gantinya hanya untuk beli tanah sepetak, dan rumahnya engga selesai-selesai sampai sekarang, karena tidak cukup,” ungkapnya.
Lain halnya dengan Maryatun, Warga Desa Paritan, yang harus kehilangan sawahnya untuk kepentingan Waduk dengan uang ganti rugi yang tak seberapa. Maryatun juga mengeluhkan sulitnya lapangan kerja dan akses infrastruktur yang cukup menyulitkan. Ia berharap, dengan datangnya Kang Hasan ke OTD Jatigede, keluhan masyarakat bisa didengar dan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.
“Dulu, beras saya gak harus beli karena punya sawah, sekarang harus beli. Alhamdulillah ada calon pemimpin seperti Kang Hasan yang datang mendengar langsung keluhan kami, semoga beliau bisa membantu permasalah disini,” pungkasnya.