Dwikorita mengungkapkan bahwa berdasarkan data jangka panjang, jumlah kejadian gempa mengalami peningkatan signifikan. Pada periode 1990-2008, rata-rata terjadi sekitar 2.254 gempa per tahun. Angka ini meningkat menjadi 5.389 gempa per tahun pada 2009-2017. Pada 2018-2019, lonjakan signifikan terjadi dengan 12.062 gempa pada 2018 dan 11.731 gempa pada 2019.
Namun, meskipun jumlah sensor bertambah, jumlah kejadian gempa sempat menurun pada 2020-2023, meskipun tetap berada di angka 11.000-an per tahun. Tren ini berubah drastis pada 2024, dengan jumlah gempa melonjak menjadi 29.869 kali.
“Terutama untuk gempa dangkal, memang meningkat. Fenomena patahan aktif di darat juga semakin banyak menjadi sumber gempa,” jelas Dwikorita.
Peningkatan Gempa Merusak
Selain peningkatan jumlah gempa, BMKG juga mencatat tren kenaikan gempa yang menyebabkan kerusakan. Pada 2018-2023, tercatat 119 kali gempa merusak, sementara pada 2024 terjadi 20 kali gempa merusak.