Diketahui, kereta cepat Jakarta-Bandung akan menggunakan teknologi kereta berkecepatan tinggi yang dapat mencapai kecepatan hingga 350 km/jam.
Selain itu, Nia menyakini kehadiran KCJB dapat mengurangi tingkat kemacetan dan juga potensi kecelakaan di jalan raya.
“Dengan mengurangi tingkat keramaian pada jalan raya, kereta cepat juga dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas dan meningkatkan potensi keselamatan jalan raya secara keseluruhan,” lanjutnya.
Nia juga melihat kehadiran moda transportasi ini menjadi bukti keberpihakan pemerintah pada upaya perlindungan atas lingkungan dan perubahan iklim.
“Dengan mendorong penggunaan transportasi massal yang lebih efisien secara energi, kereta cepat memiliki potensi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh kendaraan pribadi. Ini sejalan dengan upaya mengatasi masalah perubahan iklim,” tandas Nia.