“Jalan desa yang saat ini digunakan sepanjang 1,6 km. Sepanjang 600 meter hanya bisa dilalui satu arah, karena lebar jalan yang melintasi pemukiman terbatas,” ujar Dony.
Masalah lainnya, lanjut Dony, ialah terputusnya saluran air Cikopo dan sering terjadinya banjir pada saat musim hujan akibat tingginya debit air.
“Pasokan air ke sawah seluas 8 hektare terganggu. Ada sebagian lahan sawah yang terkena longsoran tanah dan luapan air. Terdapat empat rumah yang terancam longsor karena posisinya berada di atas saluran air,” ungkap Dony.
Dijelaskan Dony, di Desa Mulyasari, Kecamatan Sumedang Utara terdapat 19 rumah terdampak, 12 rumah sudah masuk Penetapan Lokasinya (Penlok).
“7 rumah lagi sudah diusulkan ke Kementerian PU,” katanya.
Berkaitan dengan jalan pengganti, sambung Dony, Pemda Sumedang akan meminta hasil kajian terkait jalan tersebut, apa bisa digunakan kembali atau tidak.
“Kami akan meminta hasil kajian terhadap jalan lama, apa bisa kembali digunakan. Kalau tidak layak, akan memperlebar jalan pengganti yang akan kami usulkan ke pemerintah pusat,” ungkapnya.