HASANAH.ID, JABAR – Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menanggapi soal status Jawa Barat menjadi nomor 1 dengan jumlah anak bermain judi online alias judol.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah melakukan upaya pencegahan sejak dini.
Bey menuturkan lebih memilih untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, khususnya orang tua dan sekolah agar kasus anak bermain judol bisa berkurang.
“Yang penting bagaimana kita mulai sejak data itu diterima, bagaimana kita mengedukasi masyarakat,” tutur Bey belum lama ini.
Selain itu, pihaknya pun memberi perhatian serius terhadap dua hal yang merugikan masyarakat, yaitu judi dan pinjaman online.
“Apalagi judi online dan pinjaman online sangat berhubungan. Jadi itu yang membuat tinggi (jumlahnya), banyak hutang, bahaya sekali, tinggalkan. Edukasi penting sekali, kmi minta orang tua, sekolah untuk peduli lagi,” sebutnya.
Oleh karena itu, Bey akan berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam menulusuri data anak yang bermain judol di Jabar.