
Dibutuhkan pula Pemimpin yang dapat dengan sabar menghadapi rakyatnya. Bukan tipe pemimpin yang ditunjukkan oleh Prabowo saat menghadapi emak-emak relawannya di Ponorogo.
“Barangkali gaya kepemimpinan tersebut cocok di militer, tapi tidak tepat untuk civil society, yang harus dipimpin dengan sabar dan bijaksana, namun tegas.Tentunya kita tidak mau lagi mendengar alasan grasa-grusu lagi. Oleh karena itu, barangkali Prabowo bisa mempertimbangkan kembali pengajuan dirinya sebagai Capres. Atau rakyat yang akan mempertimbangkan, untuk tidak memilih Prabowo di Pilpres nanti,” tutur Andrew Parengkuan.
Sebelumnya, viral di beberapa media lokal dan media sosial sebuah insiden tatkala Prabowo Subianto berpidato di depan sebuah rumah makan di Ponorogo, Jawa Timur.
Insiden kegeraman Prabowo kepada emak-emak pendukungnya itu dipicu oleh rebutan buku yang dibagikan oleh Tim Pemenangan Prabowo-Sandi.
“Saudara mau diam atau saya yang bicara, saudara naik ke sini (panggung,red). Kalau mau sopan saya bicara dulu, ini ingin lanjut atau tidak,” kata Prabowo seperti dikutip Warta Kota dari detiksiang. Sumber Tribunnews.com







