BISNISEkonomi

Bitcoin dan Emas Melejit: Aset Perlindungan Kembali Jadi Primadona di Tengah Gejolak Global

Hasanah.id – Lonjakan dramatis melanda pasar aset pelindung nilai pada Senin pagi (21/4) waktu Singapura, saat Bitcoin dan emas mencetak kenaikan signifikan di tengah meningkatnya ketidakpastian global. Arah kebijakan ekonomi Amerika Serikat yang kabur, serta spekulasi soal posisi Ketua The Fed, mendorong para investor mencari tempat berlindung yang lebih aman.

Bitcoin, mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, mencatat kenaikan sekitar 3 persen, menyentuh level US$87.600. Ini merupakan titik tertinggi sejak pengumuman tarif balasan kontroversial dari Donald Trump awal bulan ini—yang sempat mengguncang kepercayaan pasar secara global.

Tidak hanya Bitcoin yang mencuri perhatian. Emas pun melesat dan menembus rekor tertinggi sepanjang masa. Harga spot emas sempat mencapai US$3.385,36 per ons sebelum sedikit terkoreksi ke US$3.383,67 menjelang siang hari.

Pasar saham dan nilai tukar dolar AS justru bergerak sebaliknya. Indeks dolar AS merosot ke level terendahnya sejak Januari 2024, dipicu oleh pernyataan mengejutkan dari Kevin Hassett, Direktur Dewan Ekonomi Nasional, yang menyebut bahwa Presiden Trump tengah mempertimbangkan pemecatan Jerome Powell dari jabatannya sebagai Ketua Federal Reserve.

Analis pasar menilai bahwa kombinasi antara melemahnya dolar dan kekhawatiran terhadap stabilitas kebijakan moneter menjadi bahan bakar utama bagi reli aset-aset safe haven.

“Pasar sedang kehilangan arah di tengah sinyal campur aduk dari pemerintah AS, dan itu menciptakan ruang besar bagi kripto dan emas untuk bersinar,” ujar Sean McNulty dari FalconX, perusahaan broker aset digital.

Ia juga mencatat bahwa likuiditas pasar kripto yang terbatas selama akhir pekan memperbesar lonjakan harga.

Back to top button

Adblock Detected

Mohon Untuk Menonaktifkan Adblock