Texas sedang mempertimbangkan aturan untuk memungkinkan pembayaran pajak, retribusi, dan donasi dalam bentuk BTC, yang harus disimpan selama lima tahun sebelum dijual. Aturan ini bertujuan mendukung stabilitas keuangan negara bagian. Pennsylvania juga mempertimbangkan langkah serupa.Sejarah ekonomi menunjukkan berbagai benda fisik digunakan sebagai alat tukar, tetapi hanya emas yang bertahan karena sifat-sifatnya yang unik dan pengakuan luas. Setelah Perang Dunia Kedua, Perjanjian Bretton Woods menetapkan Dolar AS sebagai alat tukar internasional dengan standar nilai tetap terhadap emas untuk menjaga stabilitas ekonomi global dan mencegah inflasi.
Jika AS benar-benar menjadikan BTC sebagai cadangan aset strategis maka kemungkinan besar negara-negara lain akan mengikuti dengan manis. Tercatat wacana ini sudah muncul di Rusia, Jepang, Jerman dan bahkan rival politik dan ekonomi modern AS yaitu Tiongkok. Selain itu entitas bisnis yang mengejar profit (for profit) akan tidak ketinggalan. Dengan demikian permintaan terhadap BTC akan benar-benar meroket mendorong harga BTC ke dalam ‘alam lain’. Dalam beberapa tahun mendatang kemungkinan besar terjadi perang BTC di mana negara-negara besar akan saling berburu BTC. Namun kondisi ini juga memiliki sisi negatif yang lain yaitu berkurangnya karakteristik desentralisasi BTC. BTC hanya akan dipegang oleh beberapa entitas dalam hal ini negara, perusahaan, dan para whale, sehingga pengaruh retail akan terdilusi. Belum lagi kedaulatan suatu negara akan bergantung pada kondisi mekanisme pasar oligopoli. Tentunya kita tidak ingin melihat sistem alat tukar menukar di Indonesia justru dipengaruhi oleh mekanisme pasar seperti ini sekaligus melemahkan Rupiah sebagai alat tukar yang berdaulat di negara kita.