Mendapat serangan itu, Wasis menilai Jokowi mampu ‘menyerang balik’ dengan pengalamannya saat menjabat presiden.
Jokowi berpendapat bahwa lahan berkurang karena banyak dikuasai segelintir orang. Salah satu yang ia sebut menguasai adalah Prabowo Subianto sendiri.
Data yang dimiliki Jokowi, Prabowo memiliki lahan seluas 220 hektare di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah sebanyak 120 ribu hektare yang kemudian diakui Prabowo penguasaannya berstatus hak guna usaha (HGU).
Wasis mengatakan tindakan Prabowo itu berpotensi menghasilkan kesalahan fatal. Sebab, kata dia, publik yang rasional akan menilai kandidat capres yang menguasai masalah tertentu dengan data.
“Ini jelas bisa fatal karena publik akan melihat sisi perfeksionis kandidat menguasai dan memecahkan masalah,” kata dia.
Melihat hal itu, Wasis menilai retorika yang dibangun Prabowo untuk menyerang Jokowi dianggap tak berhasil. Sebab, Prabowo sendiri tak menyiapkan kebijakan alternatif untuk membangun bagaimana menciptakan keadilan agraria di Indonesia.