“Kebanyakan hanya sekadar tambal sulam dari pola kebijakan pemerintahan sekarang,” kata Wasis
Wasis pun menyarankan Prabowo dan tim debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) untuk lebih berani menggunakan data statistik ketimbang hanya retorika tanpa data.
Hal itu bertujuan agar Prabowo bisa memberikan ‘umpan’ untuk menarik simpati masyarakat yang rasional di Pilpres 2019.
“Prabowo perlu juga berani bermain statistik tuk memperkuat argumen sebagai “umpan” untuk menarik simpati pemirsa. Karena selama ini kesannya Prabowo lebih condong sebagai orator tunggal ketika debat capres,” kata dia.
Terbawa Ritme Jokowi
Pengamat politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto menilai performa Prabowo dalam debat kedua capres semalam jauh dari mengesankan.
Ia menyatakan Prabowo terkesan terbawa ritme yang dimainkan Jokowi dan tak mampu menampilkan data-data akurat sebagaimana dijanjikan tim kampanyenya.
“Sebaliknya, Jokowi tampil lebih rileks serta percaya diri, berbasis data meski sebagian tidak akurat, dan lebih berani ofensif,” kata Arif saat dihubungi.