“Lucunya, kalau mereka kepergok langsung bilang “Sorry Pak” gitu saja,” tuturnya.
Kenapa kecurangan tejadi di penghitungan tingkat kecamatan? Effendi Simbolon menjawab, karena di TPS sudah tidak mungkin.
Sebab, terlalu banyak orang yang menyaksikan. Sedangkan di kecamatan, orang yang mengawasi semakin sedikit.
“Nah, tinggal tunggu saksinya tidur atau kelewatan. Enggak peduli siang atau malam. Calo ini kerjanya lihat situasi. Kalau ada aturan yang boleh pukuli di tempat, sudah saya pukuli itu,” paparnya.
Intinya, kata dia, penghitungan suara kali ini, tidak boleh dibiarkan begitu saja. Pengawasan dari masyarakat dan saksi dari partai harus tetap bersiaga, agar mengurangi potensi kecurangan.
Sementara, jumlah petugas penyelenggara Pemilu 2019 yang gugur saat bertugas kian bertambah.
Data terbaru yang disampaikan Komisioner KPU Viryan Aziz, pada Jumat (25/4/2019) per pukul 12.00 WIB, sebanyak 230 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia.