“Kami tidak mendapat pemberitahuan resmi sebelumnya. Tahu-tahu, nomor ini dibatalkan,” ujar Deni dengan nada kecewa.
“Ini bukan hanya kerugian dari segi peluang medali, tetapi juga dari sisi moral atlet dan dana yang sudah dihabiskan untuk persiapan.”
Deni berharap bahwa ke depannya, penyelenggara akan lebih matang dalam menetapkan nomor pertandingan dan tidak membuat keputusan sepihak yang merugikan pihak-pihak yang sudah melakukan persiapan intensif.
Dengan segala permasalahan yang muncul, PON XXI di Sumatera Utara menghadapi tantangan besar untuk bisa disebut sukses. Infrastruktur yang belum siap, akses jalan yang rusak, hingga keputusan pembatalan yang merugikan kontingen, membuat ajang ini jauh dari harapan.
Waktu yang tersisa menjadi satu-satunya harapan bagi penyelenggara untuk memperbaiki keadaan dan memastikan bahwa PON XXI tetap berjalan dengan semestinya. (farhandentamayall)